Laku dan Sikap Hati Murid Syadziliyah
1. Melanggengkan Wudhu
Wudhu tidak hanya untuk sholat atau ketika memulai dzikir saja, biasakan berwudhu apabila batal dan berwudhulah untuk keperluan apa saja.
2. Ucapkan : “Allah, Allah, Allah” di dalam hati
Istiqomah membaca Allah Allah di dalam hati termasuk ketika berdzikir atau apa pun juga.
3. Kurangi Tidur atau Biasakan Melek
Kurangi tidur malam, biasakanlah bangun pada saat sepertiga malam terakhir atau pada saat makan sahur sampai menjelang subuh. Usahakan menghindari tidur atau tertidur pada saat membaca aurod atau khususiyah. Ini adalah adab kita sewaktu memohon ridho Allah SWT.
4. Diam Itu Emas
Belajar mengurangi omongan yang tidak perlu atau mendengarkan omongan yang tidak bermanfaat. Diam itu emas kalau hati kita isi dengan dzikrullah atau melakukan taffakur.
5. Menyendiri atau Uzlah
Kurangi pergaulan dengan orang-orang yang merugikan kita secara ruhani. Belajarlah untuk mengeluarkan urusan dunia dari hati, pasrahkan semua hasilnya setelah berikhtiar sekeras-kerasnya.
6. Sopan Santun dan Andap Ashor
Menjaga lisan atau ucapan kepada sesama, bertindak atau bersikap andhap asor dan tidak merasa takabur. “Ojo rumongso biso nanging biso-o rumongso. Ojo rumongso luwih soko liyane, amergo luwih kuwi kagungane Allah SWT”.
7. Biasakan Ucapanmu sama dengan Kehendak Hatimu
Biasakan menyamakan ucapan dengan kehendak hati, belajar tidak berpura-pura walaupun untuk tujuan baik sekalipun. Biasakan untuk mendengar dan mengikuti kata hati dalam bertindak.
8. Tidak Ada Penyesalan
Jangan pernah merasa menyesal atas apa yang telah terjadi, pada hakikatnya semua itu terjadi karena Allah semata-mata. Buang rasa menyesal dan gantilah dengan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dengan cinta yang sebenar-benarnya cinta.
9. Tidak Merasa Takut dan Bersedih Hati
Berani, pasrah, sabar dan tawakal dalam menerima ketentuan dari Allah, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Semua ujian tidak mengubah dan mempengaruhi kekhusukan ibadah dan kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya.
10. Belajar Menata Hati
Belajar menata hati bagaimana merasakan ujian yang berat menjadi ringan bahkan tidak merasa sama sekali atau lebih lanjut lagi bagaimana merasakan ujian atau musibah menjadi barokah karena di balik ujian pasti ada hikmah dan rahmat.
11. Istiqomah
Memanfaatkan waktu, tempat dan kesempatan yang diberikan Allah untuk sholat dan berdzikir dengan sebaik-baiknya. Jangan rasakan sebagai kewajiban tapi jadikan semua itu sebagai kebutuhan ruhani. (Pondok Pesulukan Thoriqot Agung (PETA) Tulungagung)
1. Melanggengkan Wudhu
Wudhu tidak hanya untuk sholat atau ketika memulai dzikir saja, biasakan berwudhu apabila batal dan berwudhulah untuk keperluan apa saja.
2. Ucapkan : “Allah, Allah, Allah” di dalam hati
Istiqomah membaca Allah Allah di dalam hati termasuk ketika berdzikir atau apa pun juga.
3. Kurangi Tidur atau Biasakan Melek
Kurangi tidur malam, biasakanlah bangun pada saat sepertiga malam terakhir atau pada saat makan sahur sampai menjelang subuh. Usahakan menghindari tidur atau tertidur pada saat membaca aurod atau khususiyah. Ini adalah adab kita sewaktu memohon ridho Allah SWT.
4. Diam Itu Emas
Belajar mengurangi omongan yang tidak perlu atau mendengarkan omongan yang tidak bermanfaat. Diam itu emas kalau hati kita isi dengan dzikrullah atau melakukan taffakur.
5. Menyendiri atau Uzlah
Kurangi pergaulan dengan orang-orang yang merugikan kita secara ruhani. Belajarlah untuk mengeluarkan urusan dunia dari hati, pasrahkan semua hasilnya setelah berikhtiar sekeras-kerasnya.
6. Sopan Santun dan Andap Ashor
Menjaga lisan atau ucapan kepada sesama, bertindak atau bersikap andhap asor dan tidak merasa takabur. “Ojo rumongso biso nanging biso-o rumongso. Ojo rumongso luwih soko liyane, amergo luwih kuwi kagungane Allah SWT”.
7. Biasakan Ucapanmu sama dengan Kehendak Hatimu
Biasakan menyamakan ucapan dengan kehendak hati, belajar tidak berpura-pura walaupun untuk tujuan baik sekalipun. Biasakan untuk mendengar dan mengikuti kata hati dalam bertindak.
8. Tidak Ada Penyesalan
Jangan pernah merasa menyesal atas apa yang telah terjadi, pada hakikatnya semua itu terjadi karena Allah semata-mata. Buang rasa menyesal dan gantilah dengan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dengan cinta yang sebenar-benarnya cinta.
9. Tidak Merasa Takut dan Bersedih Hati
Berani, pasrah, sabar dan tawakal dalam menerima ketentuan dari Allah, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Semua ujian tidak mengubah dan mempengaruhi kekhusukan ibadah dan kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya.
10. Belajar Menata Hati
Belajar menata hati bagaimana merasakan ujian yang berat menjadi ringan bahkan tidak merasa sama sekali atau lebih lanjut lagi bagaimana merasakan ujian atau musibah menjadi barokah karena di balik ujian pasti ada hikmah dan rahmat.
11. Istiqomah
Memanfaatkan waktu, tempat dan kesempatan yang diberikan Allah untuk sholat dan berdzikir dengan sebaik-baiknya. Jangan rasakan sebagai kewajiban tapi jadikan semua itu sebagai kebutuhan ruhani. (Pondok Pesulukan Thoriqot Agung (PETA) Tulungagung)
Assallamu'alaikum wr wb mohon informasi seandainya mau ikutan torekot syaratnya gimana sementara posisi saya di malang untuk jawabanya kirim ke email ( Questbird@yahoo.com )trims
bisa hub saya mas 085642481013, in shaa Allah saya bisa bantu :)
Blog bagus kak. Kalau butuh mobil area Tulungagung, kediri,blitar dan Trenggalek, hubungi kami. Bisa wa kami 0882 2628 3475